Minggu, 13 Maret 2016

Sombong




“Orang-orang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk debu yang diinjak-injak oleh manusia”. HR At-Tirmidzi.

Ibn Qayyim berkata:
“Hindari menggunakan tiga kata, tempat tiga kata itu menunjukkan kesombongan; yaitu ana (aku), li (kepunyaanku) dan indi (padaku, milikku).
Kata ana (aku) dipergunakan oleh syaithan (setan) ketika ia berkata: Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. QS Shad, 38: 76.
Kata li (kepunyaanku) dipergunakan oleh Fir’aun ketika ia berkata: “Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku”. QS Az-Zukhruf, 43: 51.
Sedang kata ‘indi (padaku,milikku) dipergunakan oleh Qarun ketika ia berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku”.QS al-Qashash, 28: 78.
Sebaik-baiknya kata ‘indi (padaku) adalah ketika kita berkata: ‘indi dzunuubun katsiirotun – Aku memiliki banyak dosa !
Dan sebaik-baik penggunaan kata li adalah ketika kita berkata: Lii taqshiirun wa isaa-atun – aku mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan.
***
Dengan sikap tawadhu, orang lain akan jatuh hati kepada kita. Dengan sikap ini pula kita dapat membawa mereka mengikuti dakwah Islam yang kita serukan. Maka bawalah sikap (tawadhu) ini: kapan pun dan kemana pun.

*dari : “ Al Qur’an Berjalan”.
*****

IJAN – It’s Just a Note: 01.03


GBHN: Garis-garis Besar Haluan Nurani



Inilah 20 sifat ‘Ibadurrahman - hamba-hamba Ar-Rahman- QS al-Furqan, 25: 61--77:
1.       Suka mengambil pelajaran.
2.       Suka bersyukur.
3.       Berjalan di atas bumi dengan rendah hati.
4.       Membalas ucapan orang jahil dengan sikap damai/salam.
5.       Rajin ibadat kepada Allah, qiyamul-lail.
6.       Memohon dihindarkan dari sengsara – azab Jahanam.
7.       Sederhana/moderat dalam belanja, tidak boros dan tidak kikir.
8.       Tulus beribadah kepada Allah, tidak syirik.
9.       Menghormati hak hidup orang lain, tidak membunuh kecuali dengan alasan yang hak.
10.   Senantiasa menjaga kehormatan diri – tidak berzina.
11.   Bertaubat dengan benar.
12.   Beriman yang diiringi dengan kebajikan/amal shalih.
13.   Tidak membuat kesaksian palsu.
14.   Jika bertemu hal-hal tidak berguna, mereka menghindar dengan menjaga kehormatan diri/ harga diri.
15.   Lembut hati dan mudah diajar (teachable); jika diingatkan akan ajaran-ajaran Tuhan tidak bersikap masa bodoh, seolah tuli dan buta.
16.   Mempunyai tanggung jawab keluarga yng tinggi: tumbuh dan bergerak maju bersama pasangan.
17.   Mendidik dan memberi teladan kepada anak-anak mereka.
18.   Mempunyai tanggung jawab sosial, dengan keinginan yang kuat, yang dinyatakan dalam doa kepada Allah, untuk dapat melakukan sesuatu yang bersifat kepemimpinan, yakni sikap hidup dengan memperhatikan kepentingan orang banyak.
19.   Berdakwah kepada sesama untuk bertaqwa kepada Allah.
20.   Bersabar dalam menjalani semua tahapan itu: muroqabah, muhasabah, mujahadah, taubah dan dakwah.
Dapat kita lihat sifat-sifat itu memenuhi (dan meliputi) semua aspek kehidupan manusia : Aspek fisikal,finansial, moral, mental, sosial, intelektual, spiritual.
***

IJAN – It’s Just a Note: 01.02

Nasihat Dzikrul Maut



Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan perdulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu.

Barang-barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung seperti biasa! 
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. (Justru kamulah yang akan dihisab dan hartamu akan diperhitungkan!)

Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan: kasihan.
Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa-tawa!

Di rumah ada kesedihan yang mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun.
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai: Negeri Akhirat!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan sanak keluarga. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan pasangan tercinta. Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??

Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh-sungguh:
Menjalankan kewajiban-kewajiban, hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, dan amal sholeh lainnya....
Semoga saja engkau selamat....

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.

"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin."

***
Nasihat  Syekh Ali Thanthawi

***
IJAN – It’s Just a Note: 01.01

Sabtu, 10 Januari 2015

Harmonia in Progeria



“Aku punya kehidupan yang bahagia.”
Sam Berns , 1996—2014

Ya, Sam Berns menilai hidupnya bahagia karena mampu menghalau galau dan memelihara syukur.
Sam Berns didiagnosis menderita penyakit langka bernama Progeria pada usia dua tahun. Saat itu – menjelang tahun 2000-an – informasi tentang penyakit ini masih sangat sedikit. Kedua orang tua Sam yang berprofesi dokter, Scott Berns dan Leslie Gordon, mulai menelusuri jalan mengenali penyakit ini.
Istilah progeria sendiri berasal dari kata “geras” – diambil dari bahasa Yunani – yang berarti usia tua. Penyakit ini menyebabkan penderitanya yang masih kanak-kanak terlihat sangat tua. Ternyata, terdapat kesalahan ‘kecil’ pada DNA mereka. Hampir semua sampel jaringan progeria memiliki kesalahan dalam instruksi tubuh yang digunakan untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang normal. Gen tertentu yang seharusnya berfungsi membentuk protein yang menciptakan kerangka untuk dinding inti sel tidak berfungsi normal.
Karena itulah ‘penampakan’ progeria sangat dramatis. Meskipun seorang anak progeria saat lahir terlihat normal, namun dalam setahun kemudian pertumbuhan mereka melambat hebat.
Mereka kehilangan sebagian besar lemak mereka, rambut merontok, kulit menipis dan berubah kaku. Mereka dapat mengalami kekakuan sendi dan dislokasi pinggul. Meski secara fisik mereka menua, namun progeria tidak berpengaruh atas perkembangan intelektual mereka.
Kasus progeria ini terjadi pada satu anak setiap kelahiran delapan juta anak di seluruh dunia. Saat ini progeria diidap sekitar 250 anak. Sebagai catatan : sebagian dari mereka meninggal pada usia tujuh hingga delapan tahun karena penyakit jantung.
Para peneliti, terutama yang tergabung dalam Progeria Research Foundation (PRF) yang digagas ayah-ibu Sam Berns berusaha memperbaiki  kesalahan protein pada penderita. Obat yang efeknya masih diteliti itu diberi nama Farnesyltranferase Inhibitor (FTI).
Namun, sebelum obat yang tepat hadir, Sam Berns telah dipanggil Yang Mahakuasa. Dia wafat pada 10 Januari 2014 dalam usia 17 tahun. Optimisme dan rasa syukurnya selayaknya menginspirasi kita semua.
“Aku tidak menghabiskan waktu untuk meratapi hidupku. Aku mengelilingi diriku dengan orang-orang tercinta dan tak pernah menyerah. Itu filosofiku untuk hidup bahagia. Aku harap, tak perduli apapun hambatanmu, kamu juga dapat mencapai/menikmati hidup yang bahagia.”
***
“Dan (ingatlah) kala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, namun jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya adzab-KU sangat pedih’.” QS Ibrahim. 14: 7
***